Senin, 04 Maret 2013

Islam dan Ekonomi


ISLAM DAN EKONOMI
            Islam merupakan agama yang memiliki sistem kehidupan yang komperhensif, yang mengatur semua aspek kehidupan, baik dalam sosial, ekonomi, dan politik maupun kehidupan yang bersifat spiritual. Sebagaimana firman-Nya : ……. «dan kami turunkan kepadamu Al Kitab (Al Quran) untuk menjelaskan segala sesuatu….. « (QS. An Nahl : 89).
            Dari ayat di atas dijelaskan bahwa Islam adalah agama yang sempurna dan mempunyai sistem tersendiri dalam menghadapi permasalahan kehidupan, baik yang bersifat materil maupun nonmateril. Karena ekonomi adalah salah satu aspek kehidupan tentunya kegiatan-kegiatan ekonomi juga di atur dalam islam.
            Ekonomi islam merupakan konsekuensi logis dari kesempurnaan islam itu sendiri. Sangatlah tidak masuk akal, seorang muslim yang menjalankan sholat lima waktu, lalu dalam kesempatan lain ia menjalankan transaksi keuangan yang menyimpang dari ajaran islam.

A.     Aturan – Aturan Permainan Ekonomi Islam
            Alloh SWT telah menetapkan batas – batas tertentu terhadap perilaku manusia sehingga menguntungkan satu individu tanpa harus merugikan  individu lain. Perilaku mereka yang ditetapkan dalam Hukum Alloh (Syariah) harus diawasi oleh masyarakat secara keseluruhan, berdasarkan aturan islam.
Beberapa aturan itu diantaranya :
1)     Manusia adalah ciptaan Alloh yang paling sempurna. Dia diberi hak untuk memanfaatkan semuanya ini sebagai khalifah di muka bumi. Manusia diberi kekuasaan sebagai khalifah untuk dapat menjalankan kekhalifahanya dan mengambil keuntungan sebanyak-banyaknya sesuai dengan kemampuanya dari barang-barang ciptaan Alloh.
2)     Alloh telah menetapkan batas – batas tertentu terhadap perilaku manusia sehingga menguntungkan individu tanpa harus merugikan individu lain.
3)     Semakin ketat ketergantungan manusia sama Alloh maka dia semakin dicintai-Nya.
4)     Manusia memiliki kesamaan hanya dalam kesempatan , dan setiap individu bisa mendapat keuntungan itu sesuai dengan kemampuanya.
5)     Individu memiliki kesamaan dalam harga dirinya sebagai manusia.
6)     Dalam islam, bekerja dinilai sebagai kebaikan, dan kemalasan dinilai sebagai kejahatan.
7)     Umur manusia sangat terbatas dan banyak sekali peningkatan yang harus dicapai dalam rentang waktu yang sangat terbatas ini. kebaikan dan kesempurnaan merupakan tujuan dalam proses ini.
8)     Jangan membikin mudarat dan jangan ada mudarat.
9)     Pelaksanaan kebaikan ini diawasi oleh lembaga – lembaga sosial yang mewajibkanya dengan kekuatan hukum.

B.     Perbedaan Dasar Sistem Ekonomi Islam dan Konvensional
1)     Sumber (Epistemology)
            Sebagai sebuah addin yang syumul, sumbernya berasaskan kepada sumber yang mutlak yaitu Al-Quran dan As Sunnah. Al Quran dan As Sunnah ini menyuruh kita mempraktikan ajaran wahyu tersebut dalam aspek kehidupan termasuk soal muamalah.
            Larangan – larangan Alloh, seperti riba, perniagaan babi, judi, arak dll. Adalah untuk membangunan keseimbangan jasmani dan rohani manusia berasaskan tauhid. Sedangkan konvensional tidak bersumber pada wahyu. Ia lahir dari pemikiran manusia dan selalu berubah dari waktu ke waktu.
2)     Tujuan Kehidupan
            Tujuan ekonomi islam adalah kepada konsep alfalah di dunia dan di akhirat, sedngkan ekonomi sekuler untuk kepuasan dunia saja.
3)     Konsep Harta sebagai Wasilah
Di dalam islam, harta bukanlah merupakan tujuan hidup tetapi sekedar wasilah atau perantara  bagi mewujudkan perintah Alloh SWT. Ini berbeda dengan ekonomi konvensional  yang meletakkan keduniaan sebagai tujuan utama yang tidak mempunyai kaitan dengan Tuhan dan akhirat.

Nasution, Mustafa Edwin dkk.2006.Pengenalan Eksklusif Ekonomi Islam.Jakarta:Kencana

0 komentar:

Posting Komentar