ISLAM DAN EKONOMI
Islam merupakan agama yang memiliki
sistem kehidupan yang komperhensif, yang mengatur semua aspek kehidupan, baik
dalam sosial, ekonomi, dan politik maupun kehidupan yang bersifat spiritual.
Sebagaimana firman-Nya : ……. «dan kami turunkan kepadamu Al Kitab (Al
Quran) untuk menjelaskan segala sesuatu….. « (QS. An Nahl : 89).
Dari ayat di atas dijelaskan bahwa
Islam adalah agama yang sempurna dan mempunyai sistem tersendiri dalam
menghadapi permasalahan kehidupan, baik yang bersifat materil maupun
nonmateril. Karena ekonomi adalah salah satu aspek kehidupan tentunya
kegiatan-kegiatan ekonomi juga di atur dalam islam.
Ekonomi islam merupakan konsekuensi
logis dari kesempurnaan islam itu sendiri. Sangatlah tidak masuk akal, seorang
muslim yang menjalankan sholat lima waktu, lalu dalam kesempatan lain ia
menjalankan transaksi keuangan yang menyimpang dari ajaran islam.
A.
Aturan – Aturan Permainan Ekonomi Islam
Alloh SWT telah menetapkan batas –
batas tertentu terhadap perilaku manusia sehingga menguntungkan satu individu
tanpa harus merugikan individu lain.
Perilaku mereka yang ditetapkan dalam Hukum Alloh (Syariah) harus diawasi oleh
masyarakat secara keseluruhan, berdasarkan aturan islam.
Beberapa
aturan itu diantaranya :
1) Manusia adalah
ciptaan Alloh yang paling sempurna. Dia diberi hak untuk memanfaatkan semuanya
ini sebagai khalifah di muka bumi. Manusia diberi kekuasaan sebagai khalifah
untuk dapat menjalankan kekhalifahanya dan mengambil keuntungan
sebanyak-banyaknya sesuai dengan kemampuanya dari barang-barang ciptaan Alloh.
2) Alloh telah
menetapkan batas – batas tertentu terhadap perilaku manusia sehingga
menguntungkan individu tanpa harus merugikan individu lain.
3) Semakin ketat
ketergantungan manusia sama Alloh maka dia semakin dicintai-Nya.
4) Manusia
memiliki kesamaan hanya dalam kesempatan , dan setiap individu bisa mendapat
keuntungan itu sesuai dengan kemampuanya.
5) Individu
memiliki kesamaan dalam harga dirinya sebagai manusia.
6) Dalam islam,
bekerja dinilai sebagai kebaikan, dan kemalasan dinilai sebagai kejahatan.
7) Umur manusia
sangat terbatas dan banyak sekali peningkatan yang harus dicapai dalam rentang
waktu yang sangat terbatas ini. kebaikan dan kesempurnaan merupakan tujuan
dalam proses ini.
8)
Jangan
membikin mudarat dan jangan ada mudarat.
9) Pelaksanaan kebaikan ini diawasi oleh
lembaga – lembaga sosial yang mewajibkanya dengan kekuatan hukum.
B.
Perbedaan Dasar Sistem Ekonomi Islam
dan Konvensional
1) Sumber (Epistemology)
Sebagai
sebuah addin yang syumul, sumbernya berasaskan kepada sumber yang mutlak yaitu
Al-Quran dan As Sunnah. Al Quran dan As Sunnah ini menyuruh kita mempraktikan
ajaran wahyu tersebut dalam aspek kehidupan termasuk soal muamalah.
Larangan
– larangan Alloh, seperti riba, perniagaan babi, judi, arak dll. Adalah untuk membangunan
keseimbangan jasmani dan rohani manusia berasaskan tauhid. Sedangkan
konvensional tidak bersumber pada wahyu. Ia lahir dari pemikiran manusia dan
selalu berubah dari waktu ke waktu.
2) Tujuan
Kehidupan
Tujuan
ekonomi islam adalah kepada konsep alfalah di dunia dan di akhirat, sedngkan
ekonomi sekuler untuk kepuasan dunia saja.
3) Konsep Harta
sebagai Wasilah
Di dalam islam, harta bukanlah merupakan tujuan hidup
tetapi sekedar wasilah atau perantara
bagi mewujudkan perintah Alloh SWT. Ini berbeda dengan ekonomi
konvensional yang meletakkan keduniaan
sebagai tujuan utama yang tidak mempunyai kaitan dengan Tuhan dan akhirat.
Nasution, Mustafa Edwin dkk.2006.Pengenalan Eksklusif Ekonomi Islam.Jakarta:Kencana
0 komentar:
Posting Komentar